Senin, 24 Oktober 2011

KSM Kada Situru


Pertenunan Kain Adat Mamasa adalah warisan budaya dari para leluhur yang diajarkan turun temurun. Pertenunan ini dikerjakan oleh para wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, hampir semua ibu rumah tangga di Mamasa pada masa lalu yang notabene Mamasa pada saat itu masih terisolasi, sehingga tidak sanggup membeli sarung (sambu’) untuk dipakai pada malam hari karena daerah Mamasa berada di pegunungan sehingga suhu udara sangat dingin.

Sejalan dengan terus meningkatnya ekonomi pada masyarakat Perteununan Kain Adat Mamasa sempat hilang beberapa waktu lamanya. Sehingga oleh Ibu Ester Demmatande pada tahun 1984 mulai menggali warisan budaya ini yang sempat hampir hilang, dan didirikannya sebuah usaha yang bernama Kelompok Swadaya Masyrakat Kada Situru (KSM “Kada Situru”), arti “Kada Situru”S Kada = Kata, Situru = Setuju yang artinya “Satu Kata”, menyatukan seluruh pengrajin untuk sama-sama bangkit memulai usaha ini.

Seiring berjalannya waktu pertenunan adat Mamasa beralih pada bahan baku modern dari benang wol ke benang jahit tampa menghilangkan ciri khas, corak, ukiran adat Mamasa. Sampai saat ini usaha pertenunan tetap berdiri tegak walaupun melalui berbagai rintangan, tanpa bantuan dari pemerintah usaha ini tetap berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar