Senin, 24 Oktober 2011

Berita Gambar

Gambar 1

Kios KSM "Kada Situru" tempat penjualan hasil pertenunan yang beralamat : Jl. Poros Mamasa Km.9 Dusun Rantesepang Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa.
Pemilik : Ibu. Ester Demmatande


Ini adalah sala satu produk unggulan dari KSM "Kada Situru" yaitu bahan kain Jas Sungki'
  Gambar 3

Sarung (Sambu') untuk laki-laki

Gambar 4
Sarung (Dodo) untuk perempuan


Gambar 5
Tas (Sepu') 


Gambar 6
Contoh rok wanita yang sudah jadi dari bahan "sungki"

Gambar 7
Contoh Selendang

Gambar 8
Contoh Semi Jas



Gambar 9
Contoh Full Jas


Gambar 10
Proses pengintalan benang

Gambar 11
Proses tenun
Gambar 12
Bahan dasar (benang jahit)

KSM Kada Situru


Pertenunan Kain Adat Mamasa adalah warisan budaya dari para leluhur yang diajarkan turun temurun. Pertenunan ini dikerjakan oleh para wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, hampir semua ibu rumah tangga di Mamasa pada masa lalu yang notabene Mamasa pada saat itu masih terisolasi, sehingga tidak sanggup membeli sarung (sambu’) untuk dipakai pada malam hari karena daerah Mamasa berada di pegunungan sehingga suhu udara sangat dingin.

Sejalan dengan terus meningkatnya ekonomi pada masyarakat Perteununan Kain Adat Mamasa sempat hilang beberapa waktu lamanya. Sehingga oleh Ibu Ester Demmatande pada tahun 1984 mulai menggali warisan budaya ini yang sempat hampir hilang, dan didirikannya sebuah usaha yang bernama Kelompok Swadaya Masyrakat Kada Situru (KSM “Kada Situru”), arti “Kada Situru”S Kada = Kata, Situru = Setuju yang artinya “Satu Kata”, menyatukan seluruh pengrajin untuk sama-sama bangkit memulai usaha ini.

Seiring berjalannya waktu pertenunan adat Mamasa beralih pada bahan baku modern dari benang wol ke benang jahit tampa menghilangkan ciri khas, corak, ukiran adat Mamasa. Sampai saat ini usaha pertenunan tetap berdiri tegak walaupun melalui berbagai rintangan, tanpa bantuan dari pemerintah usaha ini tetap berjalan.